Teknologi solar panel telah meningkat dari tahun ke tahun secara terus menerus dengan berbagai inovasi sudah diperkenalkan di pasar. Namun, ketika Anda mengevaluasi pilihan solar panel untuk sistem Anda maka Anda akan menemukan dua kategori utama, yaitu: solar panel Monocrystalline dan Polycrystalline. Kedua opsi ini telah digunakan selama beberapa tahun yang lalu dimana kedua jenis solar panel ini memanfaatkan energi matahari, tetapi Anda harus mempertimbangkan perbedaan antara solar panel Monocrystalline dengan polycrystalline secara objektif berdasarkan efisiensi, biaya, tampilan dan durability sebelum membuat keputusan pembelian.
Monocrystalline Solar Panel
Solar panel monocrystalline diproduksi dengan meleburkan silicon pada satu furnace (tungku) hingga menjadi “Ingot” bentuk batangan silinder lalu diiris menjadi wafer tipis seperti yang kita sering lihat solar cell di pasar. Itulah kenapa jika solar panel monocrystalline ini terlihat secara visual berbentuk octagon karena memang harus dipotong sedikit pada bagian sudut agar tersusun rapi dalam sebuah panel.

Panel ini dinamakan “mono” karena tersusun dari kristal silicon tunggal dimana hal inilah yang membuat electron lebih banyak bergerak sehingga aliran listrik lebih banyak. Itulah sebabnya kenapa efisiensi Monocrystalline ini lebih baik dari pada polycrystalline sehingga jika kita membangun sistem solar panel dengan solar panel mono maka akan membutuhkan “ruang” yang lebih sedikit jika dibadingkan dengan tipe solar panel poly untuk mencapai watt yang sama. Selain itu, tipe Monocrystalline ini juga bisa beroperasi lebih baik pada lingkungan yang panas dan intensitas cahaya yang rendah dari pada tipe polycrystalline. Hanya saja solar panel monocrystalline ini sedikit lebih mahal dari pada solar panel polycrystalline dengan “watt” yang sama.

Polycrystalline Solar Panel
Sama halnya dengan monocrystalline, Polycrystalline solar panel ini juga terbuat dari silicon. Hanya saja ia tidak terbuat dari kristal tunggal silicon melainkan bermacam-macam kristal silicon dimana ia terbentuk dari banyak kepingan-kepingan kristal silicon yang tidak seragam dan dileburkan secara bersama hingga menjadi “ingot” bentuk batangan kotak lalu barulah dibuat menjadi wafer tipis.

Untuk mengubah wafer ini menjadi sel surya, wafer harus diproses dengan cara yang hampir persis sama dengan wafer monocrystalline, yaitu: dibersihkan, diberi tekstur, difusi, dan dilapisi anti pantulan sebelum konduktor listrik dicetak.

Referensi:
- https://www.youtube.com/watch?v=TCq0K3DlFdc
- https://solarmagazine.com/solar-panels/monocrystalline-vs-polycrystalline-solar-panels/
- https://www.wholesalesolar.com/blog/monocrystalline-vs-polycrystalline-solar-panels
- https://www.solarreviews.com/blog/pros-and-cons-of-monocrystalline-vs-polycrystalline-solar-panels
- https://www.solarquotes.com.au/panels/photovoltaic/monocrystalline/
- https://www.solarquotes.com.au/panels/photovoltaic/polycrystalline/