Apa anda pernah menonton film Big Hero 6? Dalam film itu, sang tokoh utama, Hiro Hamada menciptakan sebuah robot mikro yang dinamai microbots. Microbots mempunyai kemampuan menyusun diri dengan microbots lain sesuai emosi dan kemauan orang yang mengendalikannya. Sehingga dapat dibuat alat transportasi yang tak tertandingi karena sifatnya yang fleksibel namun kuat. Akhir-akhir ini, sekelompok peneliti dari Massachussets Institute of Technology (MIT) dari Laboratorium Media Nyata (Tangible Media Lab) yang dipimpin oleh Prof. Hiroshi Ishii, mencoba membuat suatu teknologi yang berprinsip sama yaitu mampu membaca emosi melalui gerakan tangan dan mampu bertransformasi secara tiga dimensi (3D). Bukan berbentuk seperti microbots, namun lebih berbentuk seperti furnitur (meja). Mereka menamai ciptaan mereka dengan nama “TRANSFORM”.

Selama ini, dunia furnitur merupakan dunia yang statis, tidak bergerak, dan tidak menghibur. Furnitur hanya digunakan sebagai tempat menyimpan atau meletakkan sesuatu. Ada juga yang memasukkan teknologi touch screen sebagai display untuk menambah nilai dan fungsi furnitur. Tapi Prof. Hiroshi mengatakan bahwa dunia piksel adalah dunia dua dimensi alias tak nyata yang hanya bisa dikontrol menggunakan perangkat masukan seperti mouse atau touchscreen. Dia ingin menciptakan sebuah furnitur yang mampu dikendalikan secara fisik melalui gerakan, dan dapat merespon dengan gerakan tiga dimensi pula. Ide awalnya tersebut diwujudkan dalam inForm.

InFORM adalah cikal bakal dari Transform. InFORM dipamerkan pertama kali pada event Lexus Amazing Design di Milan pada tahun 2014. Alat ini menggunakan pendeteksi gerakan oleh Kinect dan akan menghasilkan sinyal digital yang akan diolah oleh komputer dan ditampilkan dalam gerakan tiga dimensi pada shape display. Namun inForm dirasa masih belum memenuhi kriteria “peleburan teknologi dalam kehidupan sehari-hari” karena masih terdapat display konvensional di dalamnya. Prof. Hiroshi berfikir untuk dapat menghilangkan sama sekali display gambar pada alatnya. Sehingga sekilas seperti mesin yang mampu menuruti keinginan manusia.
Prof. Hiroshi dan tim berambisi membuat suatu teknologi yang sama, namun lebih tidak terlihat sebagai komputer yang kurang humanis. Oleh karena itu, terciptalah Transform. Prof Hiroshi Ishii mengatakan bahwa Transform merupakan manifestasi fisik dari dunia digital yang selama ini kita kenal dengan dunia semu. Dia mengklaim penemuan transform sama seperti penemuan suara dan gambar dalam dunia digital. Di samping itu, tujuan utama dari pembuatan Transform adalah menjembatani jurang antara mesin dengan alam. Karena selama ini mesin dan alam adalah suatu yang berlawanan. Transform tetap menggunakan Kinect untuk pendeteksian gerakan. Namun programnya dibuat lebih humanis. Transform dirancang untuk dapat mendeteksi emosi seseorang dari energi gerakannya. Selain itu, Transform mampu merekam kebiasaan dari penggunanya. Sehingga, walaupun berbentuk meja, Transform mampu memberikan bantuan seperti berubah bentuk sedemikian sehingga bisa menjadi sandaran buku, handphone, tempat pensil dan lain-lain.

Transform digerakkan oleh ribuan motor linier yang dikontrol oleh komputer. Sebelumnya gerakan tubuh dideteksi oleh Kinect yang terletak di atas pengguna. Ketika pengguna bergerak, Kinect akan mendeteksi gerakan tersebut dan mengubahanya dalam sinyal digital sebagai inpu komputer. Program yang ada di komputer akan memproses inputan tersebut dan memerintahkan motor linier yang berjumlah ribuan untuk dapat membuat formasi sesuai dengan cepat atau lambatnya gerakan pengguna. Pada umumnya, seseorang yang sedang marah akan menghasilkan gerakan tubuh yang cepat. Sehingga seolah-olah Transform dapat merasakan emosi yang ada pada diri pengguna.
Teknologi Transform dapat terus dikembangkan dari sekedar meja. Salah satu anggota tim, Sean Follmer dari tim engine design, mengatakan bahwa sangat mungkin Transform di-aplikasikan pada dashboard mobil. Selain itu, Transform dapat diaplikasikan pada produk-produk statis seperti meja. Bayangkan Anda bisa memiliki kursi duduk tegak yang dapat berubah menjadi kursi santai? Hanya, bentuk Transform memerlukan sedikit perbaikan. Ukuran balok-balok pada Transform diperkecil. Sehingga mampu menghasilkan gerakan fisik yang lebih smooth dan beresolusi tinggi. Selain itu, gerakan Transform masih terbatas pada gerakan alam seperti gelombang air, pasir, maupun angin. Jika kendala-kendala tersebut dapat diatasi, pasti masa depan akan sangat menyenangkan!
Jika artikel ini bermanfaat buat Anda, mohon untuk di Share because “Sharing is Caring”
Referensi: